Gugatan hukum senilai £2,15 miliar telah diajukan terkait kecelakaan helikopter yang merenggut nyawa Khun Vichai Srivaddhanaprabha, mantan pemilik Leicester City, beserta empat orang lainnya.
Kejadian tragis ini terjadi setelah helikopter pribadi Khun Vichai lepas landas dari Stadion King Power pada bulan Oktober 2018. “Kami merasa kehilangan sosok yang sangat kami cintai,” ungkap perwakilan hukum keluarganya, menyoroti betapa besarnya dampak tragedi ini pada kehidupan mereka.
Dalam gugatan tersebut, keluarga menunjuk jari kepada Leonardo SpA, perusahaan yang memproduksi helikopter yang jatuh. Mereka diduga bertanggung jawab atas kecelakaan tersebut.
Firma hukum Stewarts, yang mewakili keluarga, mengatakan, “Kami menuntut ganti rugi atas hilangnya pendapatan, penderitaan yang dialami almarhum sebelum meninggal, dan biaya pemakaman.”
Keselamatan pesawat terbang ini dipertanyakan, dengan laporan dari Cabang Investigasi Kecelakaan Udara (AAIB) menyimpulkan bahwa ada “kekhawatiran serius” mengenai keamanan helikopter tersebut.
Dibawah ini FOOTBALL BOOTS akan memberikan informasi menarik yang pastinya harus Anda ketahui. Mari simak sekarang!
Apa yang Terjadi?
Keluarga Khun Vichai menganggap lamanya proses desain helikopter yang dibuat oleh Leonardo SpA menjadi faktor utama yang menyebabkan kecelakaan tersebut.
“Laporan menyatakan bahwa kecelakaan ini disebabkan oleh kegagalan pada komponen vital di rotor ekor,” tambah Stewarts dalam siarannya. “Kegagalan ini memicu serangkaian masalah lain yang kemudian mengakibatkan helikopter tidak dapat dikendalikan dan akhirnya jatuh.”
Ketidaktepatan dalam pembuatan desain dan pengawasan oleh Leonardo di anggap menjadi penyebab mengapa tindakan pencegahan tidak diambil untuk menghindari kecelakaan ini. Desain ulang yang seharusnya diterapkan untuk jenis helikopter lain tidak pernah diaplikasikan pada pesawat yang digunakan Khun Vichai.
“Seharusnya perubahan desain ini bisa menyelamatkan banyak nyawa, termasuk ayah kami,” ujar Khun Aiyawatt Srivaddhanaprabha, yang kini menjabat sebagai ketua Leicester City menggantikan ayahnya.
Rincian Tragis Kecelakaan
Mengacu pada laporan AAIB, helikopter Leonardo AW169 milik Khun Vichai lepas landas pada pukul 19.30, dan hanya beberapa detik setelah itu mengalami masalah serius. Laporan menyebutkan bahwa helikopter belok ke kanan di tengah udara, mengalami ketidakstabilan yang semakin parah meski pilot sudah berusaha mengoreksi arah.
“Pesawat mencapai ketinggian sekitar 430 kaki sebelum akhirnya jatuh dengan kecepatan rotasi tinggi,” ungkap laporan tersebut.
Helikopter ini menabrak permukaan beton dan terguling ke sisi kiri, yang mengakibatkan kerusakan parah pada struktur badan pesawat dan tangki bahan bakar. “Kebocoran bahan bakar yang signifikan terjadi dan memicu kebakaran besar,” ungkap laporan tersebut.
Tragisnya, meskipun empat orang di dalam helikopter selamat dari benturan awal, mereka tidak dapat melarikan diri dari api yang menyala. Stewarts juga mencatat bahwa laporan post-mortem mengonfirmasi bagaimana para penumpang mengalami keadaan yang mengerikan sebelum kehilangan nyawa mereka.
Pihak keluarga tidak hanya menuntut ganti rugi finansial. Mereka juga menggambarkan betapa besar dampak emosional dari kehilangan tersebut. “Kami merasakan kesedihan mendalam atas kehilangan ini.
Kakek dari anak-anak saya tidak akan pernah dapat mereka kenali,” ungkap Khun Aiyawatt. Keluarga menuntut ganti rugi mulai dari cedera pribadi yang dialami Khun Vichai hingga kehilangan manfaat yang tidak terukur. Seperti cinta dan kasih sayang yang hanya dapat diberikan oleh seorang ayah.
Secara komprehensif, kerugian dan dampak yang dialami keluarga bukan hanya soal materi. Tetapi juga tentang kehidupan yang hilang serta hubungan yang terputus untuk selamanya.
“Kami percaya bahwa ada tanggung jawab yang harus dipikul oleh Leonardo. Kepercayaan terhadap mereka sudah jelas terbukti salah,” ungkapnya dengan suara penuh harapan.
Baca Juga: Arda Guler Tampil Gemilang Lawan Deportiva Minera Pada Laga 32 Besar Copa del Rey
Apa Selanjutnya?
Melalui pengacara mereka, keluarga Khun Vichai mengingatkan bahwa insiden ini memiliki implikasi yang jauh lebih besar daripada sekedar kasus individu. “Laporan AAIB mengingatkan kita semua tentang pentingnya keselamatan dalam mesinnya. Terutama untuk pengguna helikopter di seluruh dunia seperti militer dan layanan ambulans,” kata Peter Neenan dari Stewarts.
Keselamatan penerbangan sangat penting, dan insiden ini menjadi pengingat keras bagi industri untuk menjaga standar yang lebih tinggi. “Kami ingin agar semua pendatang di industri ini dapat memiliki keyakinan terhadap produk yang mereka gunakan. Keselamatan harus menjadi prioritas utama,” tambah Neenan.
Bagi banyak penggemar Leicester City, berita ini membawa kembali kenangan buruk dari momen tergelap dalam sejarah klub. Tidak hanya kehilangan figur penting dalam klub, tetapi mereka juga kehilangan sosok yang memberi inspirasi dalam banyak hal. Khun Vichai dianggap sebagai orang yang memiliki visi dan pengabdian besar terhadap klub.
“Kecelakaan ini terjadi hanya dua tahun setelah kami merayakan keberhasilan terbesar klub saat itu menjuarai Liga Primer pada tahun 2016,” ungkap penggemar yang terbiasa mampir ke Stadion King Power.
Keluarga Khun Vichai berharap bahwa dengan melakukan tindakan hukum ini. Mereka tidak hanya mencari keadilan untuk diri mereka, tetapi juga untuk memastikan keselamatan penerbangan menjadi perhatian utama.
“Kami ingin mencegah hal yang sama terjadi pada orang lain,” ungkap Khun Aiyawatt penuh harapan. Jelas bahwa bagi mereka, keadilan bukan sekadar tentang uang tetapi juga tentang menjunjung tinggi warisan dan nama baik Khun Vichai.
Proses Hukum yang Berkelanjutan
Keluarga Srivaddhanaprabha tidak hanya menunda proses hukum untuk mendapatkan ganti rugi namun juga memastikan bahwa penyelidikan mendalam dilakukan untuk menjelaskan penyebab kecelakaan tersebut.
Mereka berharap laporan resmi bisa memberikan kejelasan lebih lanjut mengenai kegagalan yang terjadi. Penyidikan ini dimulai di Leicester dan dijadwalkan berlangsung hingga akhir Januari.
Keluarga berkeyakinan bahwa hasil penyelidikan akan membantu mereka dalam mengejar keadilan, dan juga membuka mata banyak orang akan potensi bahaya yang ada. Pada saat yang sama, mereka menghargai dukungan yang diberikan oleh penggemar dan teman-teman yang telah berdiri bersama mereka selama masa sulit ini.
Tragedi ini mengingatkan kita semua bahwa jiwa dan hubungan antar manusia lebih dari sekadar angka di laporan keuangan. Keluarga Srivaddhanaprabha yang kini berjuang untuk mendapatkan keadilan menyampaikan pesan bahwa investasi dalam keselamatan tidak boleh diabaikan.
Dengan dugaan adanya kelalaian dalam proses desain helikopter dan kesahan laporan AAIB, semua ini harus menjadi pembelajaran untuk masa depan. Keluarga berharap, tidak hanya untuk diri mereka sendiri tetapi juga demi keselamatan penerbangan yang lebih baik untuk semua.
“Kami akan berjuang untuk hak-hak kami, dan mengingat sosok yang kami cintai,” tegas Khun Aiyawatt, menegaskan keyakinan dan harapan yang tersisa di tengah kesedihan.
Dalam perjuangan ini, mereka tidak hanya berjuang untuk keadilan, tetapi juga untuk menghormati warisan Khun Vichai seorang pemimpin dan filantropis yang dikenang oleh banyak orang.
Buat kalian, jangan sampai ketinggalan mengenai informasi menarik dan terupdate seputar Sepak Bola.